Setiap kali pandangan ini tertuju pada orang-orang yang bermegah-megah
dalam perjalanan hidup ini, disuatu hari ataupun disuatu kota di negeri yang dibilang maju ini, selalu muncul argument dalam diri ini, bahwa mereka begitu beruntungnya dibandingkan saudara-saudara kita di tempat lain, yang dimana mereka untuk menghidupi dirinya dan keluarganya perlu kerja yang sangat keras sekali ataupun malah lebih memprihatinkan dari itu, oleh karena sebenarnya mereka menjadi korban-korban dari mereka yang hidup bermegah-megahan itu baik yang langsung maupun tidak langsung.
Kemegahan itu akhirnya malah menjadikan mereka lupa kepada perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhannya, Rabb Semesta alam, yang menciptakan mereka penuh dengan segala kenikmatan. Mereka tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk yang diturunkan Rabbnya melalui Rasulnya kepada seluruh manusia dan makhluk lainnya sampai hari berakhirnya kehidupan didunia ini.
Hai manusia, sesungguhnya Allah, Rabb engkau yang menciptakan seluruh kehidupan ini, sudah memberikan potensi-potensi untuk memahami petunjuk-petunjuk yang datang dariNya, yakni : potensi engkau mendengar( As-sam'u ), potensi engkau bisa melihat, dan potensi engkau memahami dengan hati engkau.
Allah berfirman di Al Qur'an (Al Insan 76:1-3):
1.Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut (QS. 76:1)
2.Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS. 76:2)
3.Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS. 76:3)
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar.
Semoga kita termasuk kedalam orang2 yg bersyukur kepadaNya, hasbunallahu wanikmal wakil.
0 comment:
Posting Komentar