.

25 September 2011

Perguruan Tinggi Ideal

Perguruan tinggi adalah tempat menuntut ilmu, maka perguruan tinggi ideal adalah perguruan tinggi yang di desain untuk menghasilkan ilmuan-ilmuan yang kelak akan berguna bagi masyarakat. Di perguruan tinggi ideal, universitas bukan hanya mendidik mahasiswanya namun juga memfasilitasi. Fasilitas bagi mahasiswa ini sangat penting karena tanpa adanya fasilitas kegiatan mencari ilmu akan menjadi kurang maksimal.

Perguruan tinggi harus mempunyai identitas yang jelas. Yang dengan identitas itulah kebijakan, peraturan, dan sistem universitas dibangun. Perguruan tinggi ideal bukanlah perguruan tinggi yang asal berdiri dan memiliki mahasiswa banyak. Perguruan tinggi ideal bukan dinilai dari seberapa favorit, atau seberapa biaya yang diperlukan untuk masuk kesana. Maka ciri perguruan tinggi ideal pertama harus dilihat dari identitas universitas tersebut. Disini saya menilai bahwa perguruan tinggi ideal haruslah memiliki identitas Islam, mengapa?. Karena Islam adalah agama yang mendorong agar umatnya maju semaju-majunya, dan Islam sekaligus memberikan rambu-rambu yang tidak lain adalah agar umat ini maju dan bukan malah mundur. Kita bisa lihat universitas-universitas di barat terutama Amerika yang di klaim adalah universitas maju, namun mahasiswanya tidak memiliki akhlak. Seks bebas, minum-minuman keras, prostitusi, pakaian yang tidak menutup aurat, sudah menjadi kebiasaan dikalangan akademis disana, bahkan keperawanan pun diperjual belikan disana. Bukankah semua itu justru menunjukkan kemunduran mereka, bahkan hampir menyamai paradaban jahiliyah[1].

Perguruan tinggi ideal (selanjutnya akan saya sebut sebagai perguruan tinggi islam ideal) mestilah memberikan pembinaan-pembinaan agama secara rutin kepada mahasiswanya agar memiliki pengetahuan tentang Islam. Selain itu, diharapkan dari pembinaan-pembinaan agama itu akan lahir para ilmuan, para pengusaha, dan para pemimpin yang akan menjadikan Islam sebagai pegangan mereka serta turut serta dalam memperjuangkan kejayaan Islam.

Jika kita ingin melihat sebuah perguruan tinggi islam ideal maka yang harus kita lakukan adalah melihat ke masa lalu, yaitu Sebuah masa-masa dimana Islam memimpin peradaban dunia karena memang peradaban Islam waktu itu merupakan peradaban yang paling maju di dunia. Maka kita harus mengetahui resep-resep atau rahasia mengapa waktu itu perguruan tinggi islam pernah berjaya.

Pertama, pada peradaban itu pemimpin atau khalifah sangat mengharagai para ilmuan. Bagi mereka yang mau meneliti sebuah ilmu pengetahuan maka akan disediakan berbagai fasilitas. Bagi para penulis buku maka dia akan diberi emas yang beratnya sama dengan berat buku tersebut. Inilah penghargaan luar biasa dari pemimpin yang adil saat itu. Inilah yang perlu diadopsi oleh perguruan tinggi islam ideal. Perguruan tinggi islam bukan hanya megah masjidnya namun disamping itu juga harus mempunyai perpustakaan yang besar dan laboratorium yang lengkap. Ini dikarenakan Islam bukanlah agama yang hanya menyuruh umatnya untuk melakukan ritual-ritual, namun Islam juga menuntut umatnya untuk memajukan kehidupan manusia, sesuai prinsip Islam yaitu sebagai rahmatan lil alamin[2].

Maka janganlah heran ketika masa-masa emas islam, lahir para ilmuan-ilmuan yang ilmunya terus dikembangkan hingga sekarang dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh umat manusia. Lihatlah Al-Khawarizmi (800 M), beliau adalah ilmuan matematika dan astronomi. Beliau adalah pembuat peta dunia pertama secara tepat. Namanya kemudian diabadikan oleh dunia, yaitu yang kita kenal dengan algoritma, karena beliau peletak dasar prosedur baku dalam berhitung, ilmu inilah yang menjadi cikal bakal komputer. Masih banyak ilmuan-ilmuan yang lahir pada peradaban Islam, seperti Al-khindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, dan Nasrudin Al-Thusi[3].

Melihat sejarah bukan hanya dengan merasa bangga “kita dulu pernah berjaya”, bukan pula dengan cara membuat persis segala sesuatunya dengan yang ada pada masa itu, namun melihat sejarah yang benar adalah dengan mengambil pelajaran-pelajaran yang penting, kemudian kita adopsi pada perguruan tinggi islam ideal. Jika kita mengambil hikmah dari masa emas islam maka kita dapat menyimpulkan bahwa pemimpin saat itu sangat berusaha untuk memfasilitasi para penuntut ilmu dan ilmuan. Maka perguruan tinggi islam ideal haruslah memberikan fasilitas yang sebaik-baiknya bagi mahasisw. Misal dengan membangun perpustakaan, laboratorium, layanan web, kelas online, wifi, dan lainnya yang bisa digunakan untuk memfasilitasi mahasiswa.

Kedua, pada masa keemasan islam, ilmu yang diajarkan tidak pernah dipisahkan dari ilmu islam. Maka kita mengenal bahwa ilmuan-ilmuan besar islam juga merupakan orang-orang yang shalih. Perguruan tinggi islam ideal haruslah mengajarkan agama pada setiap jurusan tanpa terkecuali. Ilmu yang diajarkan meskipun bersifat umum, tetap tidak boleh dipisahkan dari agama. Perguruan tinggi islam ideal tidak boleh memakai prinsip sekulerisme (memisahkan kehidupan dunia dengan agama). Setiap mahasiswa selain menjadi para ilmuan, juga harus menjadi ulama. Penemuan-penemuan yang dihasilkan dari perguruan tinggi selain sebagai penghartum nama baik universitas namun juga harus sebagai pengharum nama baik Islam sebagai bentuk dari usaha untuk meraih kembali kejayaan islam.

Kemudian yang ingin saya sampaikan tentang perguruan tinggi ideal dapat dilihat dari dukungan universitas terhadap kelompok-kelompok studi yang ada di universitas. Perguruan tinggi idaman tidak boleh “pelit” dalam memberikan fasilitas pada kelompok-kelompok studi, karena justru kelompok-kelompok studi itu akan menambah kemajuan universitas. Pengetahuan diluar kelas, bakat-bakat terpendam, serta soft skill akan terfasilitasi dengan baik seiring dengan tumbuhnya kelompok-kelompok studi tersebut.

Perguruan tinggi ideal juga harus mempunyai struktur organisasi yang baik. Rektor tidak boleh sebagai satu-satunya pengambil keputusan. Begitu juga mahasiswa juga tidak boleh memiliki kewenangan yang terlalu besar. Struktur kampus yang baik akan memungkinkan terjadi check and balance antar rektor dan mahasiswa. Maka itu organisasi seperti Lembaga Eksekutif Mahasiswa harus memiliki kedudukan yang “pas” yatiu sebagai rekan kerja rektor sekaligus sebagai pengingat jika rektor keliru.

Faktor tambahan lain yang juga penting dalam sebuah perguruan tinggi ideal diantaranya adalah letak kampus yang jauh dari kebisingan kota namun juga tidak terlalu jauh dari kota. Selain itu keindahan kampus yang bangunannya mempunyai arsitektur tinggi juga taman-taman yang indah serta pepohonan rindang akan menambah suasana kampus menjadi nyaman dan tentram, tentu ini akan berpengaruh pada psikologis mahasiswa sehingga mahasiswa bersemangat untuk berangkat ke kampusnya. Administrasi yang mudah dan cepat juga diperlukan agar tidak menyulitkan mahasiwa.

Kesimpulan:

Jika kita ambil kesimpulan-kesimpulan dari tulisan diatas maka kriteria kampus ideal adalah yang tertera di bawah ini yang saya yakin juga adalah kriteria perguruan tinggi favorit Inonesia:

1. Perguruan tinggi yang identitasnya Islam

2. Perguruan tinggi yang membina mahasiwanya tentang Islam

3. Perguruan tinggi yang memberikan fasilitas dan penghargaan yang tinggi pada mahasiswa

4. Perguruan tinggi yang mengajarkan Islam secara secara berkelanjutan apapun jurusannya

5. Perguruan tinggi yang memberikan dukungan pada kelompok-kelompok studi

6. Perguruan tinggi yang mempunyai struktur yang baik

7. Perguruan tinggi yang kampusnya nyaman sesuai dengan iklim belajar



Refrensi:

[1] www.dakwahkampus.com

[2] QS. Al-Anbiya: 107

[3] Menyoal Penghargaan Buku, Harian pikiran Rakyat, 13 Oktober 2008
 

0 comment:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes